Sabtu, 13 Desember 2014

Roh yang Belum Matang


journeyPenelitian oleh : Michael Newton
Dari Buku ” Journey of Souls
Berdasarkan pengamatan dari regresi antar kehidupan yang saya lakukan dengan banyak subjek saya. Saya melihat ada dua jenis roh yang belum matang : roh yang benar-benar hijau dalam hal eksistensi di luar alam roh, dan roh yang pernah bereinkarnasi di Bumi dalam suatu periode namun belum matang. Saya sering menjumpai roh yang belum matang dari kedua jenis itu pada Tingkat I dan II.
Saya percaya bahwa hampir tiga perempat roh yang mendiami tubuh manusia dewasa saat ini masih berada di tahap-tahap awal perkembangan. Saya sadar pernyataan ini kurang menggembirakan karena ini berarti sebagian besar populasi manusia hidup dengan hasil latihan yang rendah. Di sisi lain, ketika saya memikirkan populasi dunia yang dinodai oleh begitu banyak kesalahpahaman dan kekerasan antarkultur yang negatif, saya merasa tidak perlu mengubah pendapat tentang tingginya persentase roh bertingkatan rendah di Bumi. Bagaimanapun, saya sungguh meyakini bahwa setiap abad akan membawa peningkatan kesadaran dalam diri semua manusia.
Sudah bertahun tahun saya melakukan penghitungan statistik terhadap tingkatan roh dari para subjek dalam berkas kasus saya. Tidak diragukan lagi, angka angka tersebut hampir selalu merujuk pada tingkatan rendah, karena subjek tidak dipilih secara acak. Kasus saya nyaris penuh dengan roh bertingkatan rendah karena mereka lah yang sesungguhnya memerlukan bantuan saya semasa hidupnya, dan paling berkemungkinan datang mencari informasi.
Persentase tingkatan roh dalam kasus-kasus saya adalah sebagai berikut : Tingkat I 42%, Tingkat II 31%, Tingkat III 17%, Tingkat IV 9%, dan Tingkat V 1%. Upaya memproyeksikan angka-angka ini ke dalam populasi dunia dengan 5 miliar roh tidaklah absah, jika menggunakan sample kecil saya. Bagaimana pun saya melihat kemungkinan bahwa di Bumi hanya ada beberapa ribu orang pada tingkat V.
Para subjek menyatakan bahwa roh mengakhiri inkarnasinya di Bumi setelah mencapai tingkat kematangan penuh. Yang menarik dari tingginya persentase roh yang kurang matang adalah populasi yang tumbuh berlipat ganda dalam waktu singkat dan kebutuhan bayi baru akan roh. Populasi kita bertambah 260.ooo anak per tahun. Logisnya, kebutuhan manusia akan roh berarti mereka harus ditarik dari sebuah kolam spiritual berisi roh yang belum matang, yang masih membutuhkan lebih banyak inkarnasi untuk berkembang dan, dengan karenanya, yang lebih siap untuk kembali ke dalam kehidupan.
Saya peka terhadap berbagai perasaan subjek, yang saya ketahui masih berada dalam tahap awal perkembangannya. Sudah tidak terhitung berapa kali subjek baru memasuki klinik saya dan berkata, “Aku yakin roh ku sudah tua, tetapi aku masih menemui kesulitan dalam menjalani kehidupan.” Kita semua ingin menjadi roh yang sudah matang, karena kebanyakan orang tidak suka dianggap masih hijau dalam segala hal. Setiap kasus itu unik. Ada banyak variable di dalam karakter tiap-tiap roh, tingkat perkembangan individual, dan kualitas roh pembimbing yang ditunjuk bagi mereka. Saya yakin tugas saya adalah menawarkan interpretasi dari apa yang subjek laporkan pada saya mengenai proses perkembangan roh mereka.
Saya sering menjumpai banyak kasus dimana subjek sudah 30.000 tahun lamanya berinkarnasi di Bumi, namun masih berada pada tingkat I danII. Hal yang sebaliknya juga terjadi pada beberapa orang , walaupun percepatan yang singkat dalam pertumbuhan spiritual dianggap tidak lazim terjadi. Sebagaimana hal nya dalam model pendidikan mana pun, murid menganggap ada pelajaran yang lebih sulit dari pada pelajaran lainnya. Salah seorang subjek saya belum pernah berhasil mengatasi rasa iri selama lebih dari 850 tahun dalam sekian kali masa kehidupannya, namun ia tidak mengalami kesulitan yang berarti untuk mengatasi prasangka di akhir periode yang sama. Seorang subjek lain menghabiskan 1700 tahun untuk mencari kekuasaan yang mendominasi atas orang lain. Bagaimana pun ia berhasil menumbuhkan welas asih dalam dirinya.
Kasus berikut ini menghadirkan sesosok roh yang sama sekali belum matang. Pemula ini tidak menunjukkan tanda-tanda diberi tugas kelompok spiritual, karena kehidupan lampaunya masih terlalu sedikit. Dalam masa kehidupannya yang pertama, ia terbunuh pada tahun 1260 di Suriah Utara oleh serangan Mongol. Namanya waktu itu adalah Shabez, di mana pemukimannya diserang, yang berbuntut dengan pembantaian ketika ia masih berumur 5 tahun.
Dr. N : Shabez, karena sekarang kamu sudah mati dan berpulang ke alam roh, ceritakan apa yang kamu rasakan?
S: (berteriak) tertipu! Hidupku kejam! Aku tak bisa bertahan. Aku ini anak kecil yang tak bisa menolong siapa-siapa. Sungguh suatu kesalahan.
Dr. N: Kesalahan siapa?
S: (dengan nada mengompor-ngompori) Pimpinanku. Tadinya aku percaya pada penilaiannya, tapi ia membuat kesalahan dengan mengirimku ke masa yang kejam itu, hanya untuk dibunuh sebelum hidupku dimulai.
Dr.N: Tetapi bukankah kamu sudah setuju untuk masuk dalam tubuh Shabez?
S: (marah) Aku tidak tahu Bumi akan menjadi tempat yang begitu mengerikan, aku tidak diberi informasi lengkap.Kehidupan konyol itu adalah suatu kesalahan, dan pimpinanku lah yang bertanggung jawab.
Dr. N : Apakah kamu mempelajari sesuatu dari kehidupan ini?
S : (terdiam sejenak) Aku mulai belajar mencintai… ya, itu indah..saudaraku…orang tuaku…tetapi semuanya begitu singkat terjadi.
Dr. N: Apakah ada yang indah dari masa kehidupan ini?
S: Saudaraku Ahmed… bersamanya…
Dr.N : Apakah Ahmed berada dalam kehidupan sekarangmu?
S: (tiba-tiba subjek bangkit dari kursinya) tidak kusangkal! Ahmed adalah suamiku Bill. Mereka orang yang sama. Kok bisa..?
Dr. N : (setelah menenangkan subjek, saya menjelaskan proses peralihan roh ke dalam tubuh fisik yang baru dan kemudian melanjutkan) Apakah kamu melihat Ahmed, sekembalimu ke alam roh setelah mati sebagai Shabez?
S : Ya, pimpinan kami membawa kami bersama-sama kemari ….dimana kami tinggal
Dr. N : Apakah Ahmed memiliki warna energi yang sama, atau berbeda denganmu?
S: (terdiam sejenak) Kami… sama sama putih
Dr. N : Jelaskan apa yang sedang kalian kerjakan ?
S : Pimpinan kami datang dan pergi, aku dan Ahmed …sekadar bekerja bersama.
Dr. N : Melakukan apa?
S : Kami berusaha menyingkap apa yang kami pikirkan tentang diri kami — pengalaman di Bumi. Aku masih trauma dengan pengalaman dibunuh pada usia yang sangat muda… tetapi ada kegembiraan.. . berjalan di terik matahari… menarik napas dari udara Bumi… cinta.
Dr. N : kembalilah ke masa sebelum kamu dan Ahmed hidup bersama, mungkin sewaktu kamu masih sendirian. Bagaimana rasanya diciptakan?
S : (gelisah) Aku tidak tahu… tiba-tiba saja aku sudah berada di sini …. dengan pikiran…
Dr. N : Apakah kamu ingat selama proses penciptaan itu, kapan kamu mulai berpikir sebagai makhluk cerdas?
S : Aku sadar… aku eksis.. tetapi aku tidak mengenal diri ku sendiri, sampai aku dimasukkan ke dalam tempat yang sepi ini sendirian bersama Ahmed.
Dr. N : Jadi maksudmu, identitas individualmu menjadi lebih terfokus saat kamu mulai berinteraksi dengan entitas roh lain yang bukan roh pembibingmu?
S : Ya, dengan Ahmed
Dr. N : Tetap pada waktu sebelum Ahmed ada. Bagaimana perasaanmu?
S: Hangat….penuh cinta… pikiranku membuka…. pimpinanku bersamaku
Dr. N  : Bagaimana sosoknya?
S : Aku tidak yakin… cahaya lembut… sosok itu berubah ubah.. aku tidak yakin… pesan yang penuh cinta… dorongan semangat….
Dr. N : Inikah saat penciptaanmu sebagai roh?
S : Ya…. semua begitu samar.. ada beberapa penolong lainnya…saat aku lahir.
Dr. N : Apa yang bisa kamu beritahukan padaku tentang tempat penciptaanmu?
S : (terdiam lama) Yang lainnya … mencintaiku…di ‘kamar anak’…. lalu kami pergi… aku bersama Ahmed dan pimpinanku.
Dr. N : Siapa sesungguhnya yang menciptakanmu dan Ahmed?
S : Sang Tunggal
Saya mendapati bahwa di alam roh terdapat semacam bangsal bersalin bagi roh-roh yang belum dilahirkan. Seorang subjek berkata, “Tempat ini adalah tempat dimana cahaya kanak-kanak diatur seperti sarang lebah, mirip telur yang belum menetas, siap untuk digunakan.” Roh yang terluka juga dapat “dibentuk ulang”. Saya rasa, pusat-pusat penciptaan yang digambarkan oleh Shabez ini memiliki fungsi yang sama.
Kasus ini memiliki karakteristik nyata dari roh yang belum matang. Subjek ini adalah seorang wanita berumur 67 tahun yang hidupnya penuh dengan kesulitan. Ia tidak menunjukkan kemurahan hati terhadap orang lain, juga tidak banyak ambil perduli terhadap tindakannya. Subjek datang kepada saya untuk mencari semua jawaban dari pertanyaan mengapa kehidupan telah “mencabutnya dari kebahagiaan”. Selama sesi, kami menjadi tahu bahwa Ahmed adalah suami pertama dalam kehidupan sekarangnya, yaitu Bill. Subjek sudah lama meninggalkan Bill karena adanya pria idaman lain, yang belakangan juga ia ceraikan karena ketidakmampuan subjek untuk terikat dengan orang lain. Ia pun tidak merasakan kedekatan dengan anak-anaknya.
Roh yang belum matang dapat saja menjalani  beberapa masa kehidupan dalam keadaan bingung dan tidak efektif, sebagai dampak dari kurikulum Bumi yang berbeda dari pola pikir serta keselarasan yang mendukung di alam roh. Roh yang belum matang terpaksa berpasrah di bawah kendali  segenap aspek masyarakat manusia, dengan struktur sosio-ekonominya yang mengakibatkan sebagian orang merasa lebih rendah dari orang lain. Roh yang belum matang cenderung tertekan oleh minimnya cara berpikir yang independen. Mereka cenderung bersikap egosentris dan sulit menerima orang lain apa adanya.
Bukan tujuan saya untuk mengeksploitasi potret roh-roh yang merasa sama sekali tidak punya harapan, yang merupakan sebagian besar dari populasi dunia — jika perkiraan saya tentang besarnya jumlah roh yang masuk kategori ini akurat. Roh yang belum matang juga dapat hidup dengan banyak unsur positif. Kalau tidak, maka tidak seorang pun akan berkembang. Tidak satu pun predikat buruk boleh direkatkan pada roh ini, karena semua roh pada awalnya adalah roh yang belum matang.
Jika kita menjadi marah, benci dan bingung oleh berbagai situasi kehidupan, hal ini tidak lantas berarti bahwa kita memiliki  roh yang belum berkembang. Perkembangan roh adalah persoalan rumit di mana kita semua maju setingkat demi setingkat di bidang dan pendekatan yang berbeda-beda. Yang penting bagi kita adalah mengenali kesalahan, menghindari penyangkalan diri, dan memiliki keberanian serta kemampuan untuk melakukan  penyesuaian yang terus menerus dalam hidup.
Salah satu indikasi nyata bahwa roh sedang beranjak dari status pemula adalah ketika mereka meninggalkan isolasi relatif. Mereka dikeluarkan dari kepompong keluarga kecil dengan para pemula lainnya, lalu dimasukkan dalam sebuah kelompok pemula yang lebih besar. Di tahap ini, mereka tidak lagi begitu tergantung pada pengawasan langsung dan pengasuhan khusus dari roh pembimbing.
Bagi roh yang belum matang, ketersadaran bahwa mereka kini menjadi bagian dari sekelompok roh yang substansial menjadi sumber kegembiraan. Pada umumnya, saya mendapati bahwa peristiwa spiritual yang penting ini terjadi di akhir masa kehidupan kelima di Bumi, di luar lama waktu relatif  saat roh yang belum matang itu berada dalam semi isolasi. Sebagian entitas dalam kelompok spiritual yang baru ini adalah roh dari para kerabat dan teman,  yang terkait dengan roh yang belum matang itu dalam beberapa kehidupan lampaunya di bumi. Hal ini sangat penting mengenai susunan dari sebuah kelompok kluster baru adalah bahwa para anggota kelompok kerabat di situ juga merupakan roh yang belum matang, yang baru pertama kali berkumpul bersama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar