Rabu, 10 Desember 2014

Reinkarnasi Biarawati Zaman Mesir Kuno



Oleh : Brian Haughton
Omm Sety ( ‘ibu Sety’) adalah nama yang diadopsi oleh Louise Dorothy Eady, yang percaya dan yakin bahwa dia adalah reinkarnasi dari seorang imam perempuan di kuil Sety I di Abydos, Mesir. Meskipun banyak dikutip oleh beberapa orang sebagai bukti yang jelas tentang reinkarnasi, apakah klaim dari wanita Inggris yang agak eksentrik ini lebih bisa dipercaya daripada klaim orang-orang yang mengaku sebagai reinkarnasi fir’aun, pendeta, raja Atlantis dan ratu Amazon yang hidup kembali di abad kedua puluh dan dua puluh satu?
Dorothy Eady Louise lahir dari orangtua Irlandia di pinggiran kota London pada Januari 1904. Menurut dia sendiri, pada usia tiga tahun Dorothy terjatuh dari tangga dan dinyatakan meninggal oleh dokter yang memeriksanya. Namun, satu jam kemudian gadis kecil itu terbangun dari tempat tidur, dan sembuh seketika. Saat itu dari titik ini dan seterusnya ia mulai memiliki mimpi berulang berada di sebuah bangunan kuno dengan kolom besar, yang ditafsirkan oleh dia sebagai sebuah kuil. Ketika ia berusia empat tahun, orang tuanya membawanya dalam sebuah kunjungan ke British Museum, dan di sini, di galeri Mesir, gadis kecil itu tiba-tiba menjadi sadar bahwa disitu adalah ‘rumahnya’. Begitulah efek realisasi ini pada usia empat tahun dimana ia berlari kencang melalui lorong gedung, mencium kaki patung-patung kuno dan akhirnya duduk di kaki sebuah mummy yang dibungkus kaca dan menolak untuk pindah.
Tiga tahun kemudian Dorothy melihat sebuah foto di sebuah majalah yang menampilkan ‘Kuil Sety Pertama di Abydos’ dan ia segera teringat dengan bangunan tiang-tiang besar dari mimpinya yang berulang. Dia mengatakan kepada ayahnya bahwa Kuil itu adalah rumahnya, tempat di mana dia pernah tinggal, tapi ia bingung mengapa gedung-gedung itu telah menjadi reruntuhan dan tidak ada taman.
Selama masa remajanya Dorothy menghabiskan waktunya untuk belajar tentang ilmu pengetahuan Mesir. Termasuk program studi yang mengajarkannya untuk menafsirkan tulisan hieroglif oleh legendaris Sir Ernest Wallis Budge, Kepala Antiquities Mesir di British Museum.
Tapi baru ketika dia berusia dua puluh sembilan tahun, sebagai istri seorang mahasiswa Mesir, Dorothy pergi ke Mesir, di mana ia menjadi wanita pertama yang pernah bekerja untuk Departemen Kepurbakalaan Mesir. Dorothy memiliki seorang putra dari pernikahannya, yang ia beri nama Sety, meskipun nama ini tidak disetujui suaminya. Sesuai dengan kebiasaan Mesir yang tidak menyebut wanita dengan nama pertama mereka, Dorothy kemudian dikenal sebagai Omm Sety, ‘ibu Sety’. Bertahun-tahun kemudian, pada tahun 1956 setelah perkawinannya berakhir, dia melakukan perjalanan ‘pulang’ ke Abydos, di mana tinggal di sebuah rumah petani kecil sampai kematiannya pada tahun 1981.
Kuil di Abydos, didirikan oleh Sety I pada abad ke-13 SM, adalah tempat pengabdian tetap untuk Dorothy. Dia selalu melepas sepatu sebelum masuk ke kuil dan di dalamnya ia menyembah dewa-dewa Mesir kuno dalam cara kuno. Kebanyakan melalui mimpinya, ia mencatat secara rinci dalam buku harian dengan menggunakan penulisan otomatis, ia percaya bahwa dia adalah reinkarnasi dari pendeta perawan berumur empat belas tahun disebut Bentreshyt, yang tinggal di Kuil Abydos pada masa pemerintahan Sety I.
Seperti yang dituliskan dalam buku hariannya, Dorothy percaya padanya bahwa perannya sebagai Bentreshyt adalah untuk memainkan bagian dalam ritual kematian dan kebangkitan dari dewa Mesir Osiris, yang diselenggarakan di Kuil tersebut. Lebih kontroversial lagi, Dorothy juga mengklaim bahwa Sety I telah jatuh cinta padanya setelah pertemuan di taman Kuil pada saat ia menjadi imam muda di sana. Cerita ini memiliki akhir yang tragis setelah ia mengetahui bahwa dirinya hamil setelah hubungan tersebut, dan, daripada merusak nama baik Firaun, ia kemudian memutuskan untuk  melakukan bunuh diri.
Candi Seti I, AbydosKarena pengetahuannya yang mendalam tentang Mesir, Dorothy menjadi sosok yang sangat populer dan dihormati di Abydos, ia bersosialisasi, memberi panduan terhadap reruntuhan kuil, menulis makalah, dan bahkan mengobati penduduk setempat yang datang kepadanya dengan keyakinan bahwa dia tahu rahasia penyembuhan Mesir kuno. Bahkan ia sangat percaya pada mukjijat Mesir kuno dan kekuasaan yang sangat nyata dari dewa Mesir. Mungkin bagian paling menarik dari kisah tentang Omm Sety adalah penemuan arkeologi di Abydos yang dibuat berdasarkan ‘kenangan’ dari kehidupan lampaunya di Kuil ini lebih dari tiga ribu tahun yang lalu.
Klaim Omm Sety yang paling terkenal adalah bahwa pernah ada sebuah taman disekitar Kuil kuno Sety I. Memang, sebagian besar dari kuil-kuil Mesir kuno memiliki taman, tapi Omm Sety mampu menentukan tempat yang tepat di mana untuk menggali reruntuhan taman tersebut, dan ia juga mengatakan bahwa ada sebuah terowongan di bawah bagian utara Kuil, yang dibuktikan oleh penggalian berikutnya. Prediksi lainnya yang lebih spektakuler – di bawah Kuil Sety I ada sebuah lemari besi rahasia yang berisi catatan sejarah dan agama yang tersembunyi – yang masih harus diuji dengan penggalian.
Klaim Arkeologi lain yang masih harus diverifikasi bukan yang muncul dari kenangan masa lalu Dorothy sendiri tetapi dari percakapan antara Bentreshyt dan Firaun Sety I. Sety mengatakan kepadanya bahwa Osirion, sebuah bangunan Mesir Kuno di Abydos yang dipercaya sebagai sisa-sisa Cenotaph dari Sety I, tidak dibangun oleh dirinya, tetapi dibangun oleh zaman yang jauh lebih awal. Sety juga menyatakan bahwa Sphinx Agung di Giza juga berasal jauh sebelum 2500 SM yang sebelumnya banyak diperkirakan oleh arkeolog, dan bahwa itu adalah kepercayaan kuno King Khafra yang dibangun untuk dewa Mesir kuno Horus.
Omm Sety adalah seorang wanita biasa dan penuh warna, pengetahuannya yang rinci tentang Mesir, mukjijat Mesir kuno dan praktik-praktik keagamaan, dikagumi oleh semua orang yang bertemu dengannya, termasuk berbagai ahli Mesir Kuno yang bekerja bersama dia di Abydos. Kebanyakan peneliti setuju bahwa akan sulit baginya untuk mendapatkan semacam pengetahuan dan pemahaman mendalam tentang Mesir kuno melalui jalur belajar yang biasa. Meskipun klaim aneh-nya tidak pernah bisa dibuktikan, tidak ada yang mempertanyakan keyakinan Omm Sety bahwa dia adalah reinkarnasi dari Bentreshyt, biarawati Kuil yang pernah tinggal di Abydos selama abad ke-14 SM. Beberapa percaya bahwa Dorothy Eady memiliki akses ke kenangan kehidupan lampau atau jejak dari masa lalu dimana ilmu pengetahuan modern tidak memiliki penjelasannya, walaupun banyak peneliti berpendapat bahwa ia hanya memiliki imajinasi yang dikombinasikan dengan pengetahuan yang mendalam tentang arkeologi Mesir.
Dorothy Eady juga pernah ikut sebagai pembantu utama dalam proyek penelitian Dr Selim Hassan yang kemudian mempublikasikan Penggalian Situs Giza. Ia pernah juga bekerja pada Dr Ahmed Fakhry sebagai konsultan dan asisten pada penelitian piramid di Dahshur. Dalam dua studi dan penggalian situs Mesir kuno ini perannya sangat menonjol dan sungguh mengagumkan kedua pakar Mesir kuno itu. Dorothy sangat memahami budaya dan arsitektur serta sistem pemujaan dewa-dewa di zaman Mesir Kuno. Ia memberikan gambaran yang detail, menerjemahkan hiroglif degan mudah, dan memberi saran-saran ilmiah yang ternyata sejalan dengan fakta sejarah yang kemudian ditemukan para ahli Mesir. Seluruh kisahnya ini sudah dibukukan dan difilmkan sebagai fenomena sebuah reinkarnasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar