Rabu, 10 Desember 2014

Reinkarnasi Lama Thubten Yeshe – Osel Hita Tores


Oleh : Vicki Mackenzie
Pada tanggal 12 Februari 1985, di sebuah rumah sakit di Granada, Spanyol, Osel Hita Torres lahir. Dia terlahir hampir tanpa membuat ibunya sakit, matanya terbuka lebar dan ia tidak menangis. Suasana di ruang bersalin sangat tenang. Staf rumah sakit merasakan itu adalah peristiwa yang luar biasa menyentuh. Mereka merasa bahwa ini adalah anak yang spesial.
Di luar, langit sangat gelap. Maria, sang ibu, sedang berbaring dengan anaknya yang baru lahir, dalam ketakutan. Petir menyambar, hujan deras memenuhi jalan-jalan dengan air sehingga tampak seperti sungai. Ini adalah kali pertama ia sendirian saat melahirkan. Empat anaknya yang lain lahir di rumah, tempat yang lebih ia sukai, tapi untuk beberapa alasan aneh dia telah disarankan oleh seorang lama Tibet untuk melahirkan anak kelimanya di sebuah rumah sakit modern. Tidak seperti prosedur sulit yang dibayangkan biasa dilakukan di rumah sakit, kelahiran tersebut ternyata sangat mudah. Hanya satu kontraksi dan bayi itu lahir. Sekarang dia sedang sendirian menunggu suaminya, Paco, yang akan segera datang. Ketika Paco tiba, ia menatap putranya dan berkata dengan takjub, “Dia begitu tenang, wajahnya penuh cahaya.” Maria meminta ia menemukan nama untuknya. Ketika ia kembali keesokan harinya, ia mengatakan bahwa ia memberi nama ‘Osel,’ yang berarti ‘cahaya terang’ dalam bahasa Tibet.
Ini adalah anak yang ditakdirkan untuk menjadi salah satu pemimpin spiritual yang paling tidak biasa pada zamannya. Osel Hita Torres akan segera resmi diakui oleh Dalai Lama sebagai reinkarnasi dari Lama Thubten Yeshe, yang meninggal di California sebelas bulan sebelumnya. Tentunya pencarian ini telah melalui tahapan pencarian yang panjang oleh seorang Lama yang bernama Lama Zopa. Dialah yang tanpa kenal lelah mencari reinkarnasi gurunya, Lama Yeshe, yang ia percaya akan menepati janji untuk kembali lagi kedunia dan melanjutkan tugas besarnya membimbing manusia untuk lepas dari ikatan kelahiran-kematian dan mencapai pencerahan.
Penelusuran titisan para Lama harus melalui prosedur dan tradisi Tibet. Lama Zopa meminta pendapat dari beberapa cenayang,  seorang diantaranya menyatakan bahwa inkarnasi Lama Yashe adalah seorang anak barat yang dilahirkan dari murid Lama Yeshe sendiri. Cenayang lain menyebutkan bahwa titisan Lama Yeshe akan dilahirkan di Osel-Ling dan ibu anak itu bernama Maria. Salah satu murid Lama Zopa, seorang biksuni yang juga seorang clairvoyant, mampu melihat ke dalam cermin dan menyebut nama Paco. Lama Zopa sendiri pernah bermimpi melihat seorang anak bermata terang dan tajam sedang merangkak di ruang meditasi. Anak itu berkebangsaan barat.
Ketika berkunjung ke Osel-Ling, pada musim gugur tahun 1985, Lama Zopa melihat seorang bayi merangkak d lantai Gompa. Wajah bayi itu mirip sekali dengan anak yang terlihat dalam mimpi-mimpi Lama Zopa. Maka, digendonglah bayi itu. Lama Zopa semakin yakin ketika bayi Osel itu bersandar padanya dalam sikap serupa dengan Lama Yeshe ketika menyandar padanya saat lumpuh karena serangan otak di California, tepat sebelum meninggalnya. Maria, ibu Osel, kemudian bercerita bahwa dia pernah bermimpi bertemu dengan Lama Yeshe saat menerima pemberkatannya. Pada waktu Lama menyentuh dirinya, Maria merasa seolah dicurahi dengan air putih keemasan yang menyiraminya dengan kebahagiaan besar yang menyucikan. Maria kemudian mengajak Lama Zopa untuk menyaksikan rekaman video dalam sebuah pertemuan mereka bersama Lama Yeshe, selama menyaksikan rekaman tersebut Lama Zopa sangat terkesan dengan nasihat-nasiha Lama Yeshe yang lain dari biasanya. Dalam rekaman itu Lama Yeshe berucap, “Osel-ling indah sekali. Tempat ini mengingatkan saya pada pegunungan Himalaya. Kelak saya ingin melewatkan waktu yang cukup lama disini…saya tidak akan melupakan anda berdua (Maria dan Paco), bahkan sesudah mati sekalipun. Tidak sedikit yang harus kita kerjakan, banyak tugas-tugas karma yang harus kita penuhi.
Osel akhirnya menjalani ujian yang mesti dijalani oleh semua inkarnasi Lama sebagaimana tradisi yang telah ratusan tahun diterapkan. Lama Zopa mengumpulkan beberapa barang milik Lama Yeshe, yang pertama adalah mala(tasbih). Osel dihadapkan pada 5 buah mala yang salah satunya berbentuk kristal bersinar-sinar yang biasanya akan menarik perhatian bayi pada umumnya. Namun Osel tidak memilih mala itu. Selanjutnya Osel diminta menunjukkan salah satu dari tujuh bell yang merupakan milik Lama Yeshe, dan untuk kedua kalinya dia memilih barang yang tepat. Osel lulus ujian dan disahkan sebagai reinkarnasi Lama Thubten Yeshe.
Suatu ketika Osel dibawa berziarah ke bekas rumah Kyabje Ling Rinpoche Yang Agung, tutor senior Dalai Lama, yang jasadnya sengaja diawetkan dengan metode Tibet kuno. Saat melihat sosok Kyabje Ling Rinpoche, seketika Osel bersujud tiga kali. Dalam kesempatan lain, ketika Osel menjumpai stupa yang dipersembahkan untuk Trijang Rinpoche, salah satu guru Lama Yeshe, tanpa ragu Osel mengelilingi stupa itu searah jarum jam sebagaimana biasa dilakukan oleh peziarah Tibet. Tentu saja tingkah laku ini membuat takjub banyak orang.
Di daerah Kopan-Nepal, Trisha Donelli, wanita berkebangsaan Inggris, merasa memiliki kedekatan khusus dengan Osel karena ia pernah tinggal dan bekerja sama dengan Lama Yeshe bertahun-tahun. Ia menyaksikan Osel sedang melakukan gerakan-gerakan Tibet yang bernama Enam GerakanYoga  Naropa, yang merupakan gerakan-gerakan yoga yang sifatnya sangat rahasia, hanya diketahui sedikit orang saja. Gerakan Yoga ini pernah dipelajari secara khusus oleh Lama Yeshe, dan Osel mustahil penah melihat gerakan ini sebelumnya. Setidaknya apa yang dilakukannya merupakan hal yang luar biasa untuk ukuran bocah berusia sedemikian belia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar