Adrian Finkelstein, MD, adalah seorang psikiater bersertifikat yang telah banyak melakukan regresi kehidupan lampau sebagai bagian dari prakteknya selama hampir 30 tahun. Lebih dari enam tahun yang lalu, Dr Finkelstein mulai bekerja dengan Sherrie Lea Laird, yang menghubunginya karena mengalami serangkaian kilas balik kehidupan lampau yang mengganggu di mana ia melihat dirinya sebagai Marilyn Monroe. Setelah melakukan regresi kehidupan lampau secara intensif, Dr Finkelstein menjadi yakin bahwa Sherrie Lea Laird memang reinkarnasi dari Marilyn Monroe, bukan hanya karena kenangannya, tapi juga karena adanya banyak kesamaan dalam struktur tulang wajah, tangan, tulisan tangan, pola suara, linguistik dan sifat-sifat kepribadian antara Marilyn Monroe dan Sherrie Lea Laird.
Lebih lanjut, Dr Finkelstein mendapat pengakuan dari Ted Jordan (almarhum), teman dekat Marilyn Monroe dan penulis Norma Jean: My Secret Life with Marilyn Monroe, yang setelah melalukan percakapan panjang melalui telepon dengan Sherrie Lea Laird hingga sampai pada kesimpulan bahwa Sherrie Lea Laird adalah benar reinkarnasi dari Marilyn Monroe.
Dr Finkelstein’s menuliskan karyanya dalam bukunya yang baru-baru ini dirilis, Marilyn Monroe Returns: The Healing of a Soul, yang adalah ditampilkan dalam acara CNN Showbiz Tonight pada bulan Agustus 2006. Sherri Lea Laird, yang menggunakan nama panggung, Sherrie Lea, adalah penyanyi yang merilis lagu No Ordinary Love yang sempat menempati puncak tangga lagu di Kanada dan Eropa. Sangat menarik untuk dicatat bahwa dalam film Bus Stop, peran Marilyn adalah seorang penyanyi bernama Cherie.
Seperti disebutkan diatas, Sherrie Lea Laird mencari Dr Finkelstein ketika ia mulai mengalami gangguan munculnya serangkaian kilas balik kehidupan yang mengganggu hidupnya sebagai Marilyn Monroe. Hal ini umum dalam kasus-kasus reinkarnasi, terutama individu tidak memiliki konteks untuk memahami kenangan tersebut. Dengan demikian, kenangan masa lalu tersebut dapat mengganggu aktivitas kehidupan saat ini.
Jenis reaksi ini juga dijelaskan dalam kasus Karlen Barbro/Anne Frank. Ketika Barbro mulai memiliki ingatan spontan yang sangat jelas pada usia tiga tahun bahwa ia seolah memiliki kehidupan ganda. Orangtuanya, yang beragama Kristen, tidak mengerti bagaimana Barbro bisa memiliki kenangan kehidupan lain dan merasa dibuat tidak nyaman oleh pengalamannya, yang mengakibatkan isolasi emosional bagi Barbro sebagai seorang anak. Ketika kenangan tersebut mulai mereda pada usia 15 tahun, Barbro merasa lega, karena ia akhirnya dapat menjalani hidup “seperti Barbro.”
Dalam cara yang sama, Sherrie telah tertekan oleh intrusi kenangan kehidupan lampaunya dan mencari bantuan Dr Finkelstein, yang telah melakukan praktik regresi kehidupan lampau selama lebih dari tiga puluh tahun dan telah menulis,Your Past Lives and the Healing Process: A Psychiatrist Looks at Reincarnation and Spiritual Healing, yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1985. Kisah hidup Dr Finkelstein sendiri ini scukup dramatis dan memberikan tambahan kredibilitas bagi dirinya untuk kasus reinkarnasi dari Marilyn Monroe Lea/Sherrie Laird.
Dr Finkelstein dibesarkan di negara Komunis Rumania pada akhir Perang Dunia II. Karena karakteristik Rumania yang anti-Semitisme pada saat itu, melalui upaya yang besar, Dr Finkelstein dan keluarganya akhirnya bisa berimigrasi ke Israel pada musim dingin 1960-1961. Keluarganya sangat miskin dan ia menggambarkan pernah berjalan melintasi salju dengan sepatu robek mencari uang untuk uang suap yang diperlukan bagi pejabat Komunis, untuk mendapatkan dokumen yang dibutuhkan untuk keluar. Untuk mempersiapkan rencana kepindahan mereka ke Israel, Dr. Finkelstein belajar sendiri bahasa Ibrani secara rahasia, karena saat itu adalah ilegal untuk belajar bahasa Ibrani di Rumania.
Meskipun dengan persaingan yang ketat, Dr Finkelstein akhirnya bisa masuk ke Universitas Ibrani Hadassah Medical School. Di sinilah ia pertama kali ia diperkenalkan pada hipnosis, yang digunakan oleh mentornya untuk mengobati kasus asma yang parah. Dr Finkelstein menyaksikan bagaimana hipnotisme bisa digunakan untuk menghentikan serangan asma parah dengan cara yang hampir ajaib, yang memberi kesan yang mendalam pada dirinya. Pada tahun 1967, Dr Finkelstein bertugas sebagai petugas medis di Perang Enam Hari, untuk mengobati tentara Israel dan Arab. Dia memperoleh gelar MD-nya pada tahun 1968.
Setelah pindah ke Amerika Serikat, Dr Finkelstein diterima di Menninger School of Psychiatry, yang pada saat itu, adalah salah satu lembaga pelatihan psikiatri perdana di dunia. Ketika di Menninger School, Dr Finkelstein menyembuhkan salah satu mentor nya yang mengalami sakit kepala migrain parah melalui hipnosis. Setelah dia lulus dari Menniger School, Dr Finkelstein menjabat sebagai direktur Psikiatri Rawat Jalan di Mount Sinai Hospital di Chicago, dan di samping itu ia adalah Asisten Profesor Psikiatri di Chicago Medical School, Universitas Ilmu Kesehatan di Chicago. Dia kemudian menjadi Asisten Profesor Psikiatri di Universitas Rush, Rush Presbyterian St Luke’s Medical Center di Chicago. Dr Finkelstein juga melakukan analisis pribadi selama sekitar 700 jam dengan seorang analis pelatihan di Institut psikoanalitik di Chicago. Selama di Chicago, Dr Finkelstein mulai melakukan terapi regresi kehidupan lampau.
Saya mengutip sejarah dan kualifikasi Dr Finkelstein ini sehingga pembaca bisa memahami bahwa ia adalah seorang psikiater dan terapis berpengalaman untuk regresi kehidupan lampau yang akan dengan mudah bisa membedakan kenangan kehidupan lampau asli dari ingatan palsu, yang membuat kasus Marilyn Monroe/Sherry Lea Laird lebih ilmiah. Dalam buku ini, Dr Finkelstein menjelaskan bagaimana Sherrie Laird, yang kebetulan adalah subjek hipnosis yang sangat baik, dipandu ke dalam “kondisi hipnosis somnambulistic,” yang dicirikan oleh fitur tertentu, seperti “wajah lilin,” yang dihasilkan dari relaksasi otot wajah, yang tidak dapat dipalsukan. Informasi yang diperoleh pada kondisi ini adalah bukti, yang merupakan salah satu alasan mengapa Dr Finkelstein yakin bahwa Ms Laird adalah reinkarnasi dari Marilyn Monroe.
Satu pertanyaan yang sering ditanyakan adalah mengapa tampaknya setiap orang berpikir bahwa mereka adalah seseorang yang terkenal dalam kehidupan lampaunya? Realitasnya adalah bahwa kebanyakan orang adalah tidak terkenal di kehidupan lampaunya. Sering kali, ketika seorang paranormal atau orang yang mendapat kilas intuitif bahwa seorang individu adalah orang terkenal dalam kehidupan lampau, sesungguhnya orang terkenal tersebut bertindak sebagai “landmark/petunjuk” untuk inkarnasi tersebut. Misalnya, seorang paranormal mungkin mendapatkan kesan bahwa kliennya adalah Cleopatra dalam kehidupan lampau, namun dalam kenyataannya, klien adalah penasihat Cleopatra, pembantu atau kenalan. Paranormal tidak mampu menunjukkan nama spesifik atau identitas di era itu, sehingga ia merujuk pada individu paling menonjol dalam era tersebut, dan Cleopatra, muncul di pikiran paranormal tersebut. Saya menyebutnya sebagai “petunjuk asosiasi,” orang terkenal sebagai petunjuk untuk kehidupan lampau seseorang.
Di sisi lain, orang terkenal biasaya berinkarnasi menjadi orang biasa. Penelitian reinkarnasi lain menunjukkan bahwa orang saat ini bereinkarnasi sangat cepat, hampir terus-menerus. Jika ini benar, maka kita bisa mengatakan bahwa orang seperti Marilyn Monroe dan Anne Frank bereinkarnasi saat ini sesuai dengan interval waktunya.
Beberapa penelitian reinkarnasi terbaik telah dilakukan oleh Ian Stevenson, MD, di University of Virginia, sepanjang karirnya berusaha mempelajari anak-anak yang memiliki kenangan spontan terhadap kehidupan lampau. Dua kasus kunci Stevenson ini telah diterbitkan dalam buku Old Souls, yang ditulis oleh jurnalis Tom Shroder. Kedua kasus ini melibatkan dua individu berasal dari Lebanon, Suzanne Ghanem dan Daniel Jurdi. Stevenson pertama kali meneliti Ghanem dan Jurdi saat mereka berusia sekitar 3 tahun, ketika mereka mulai memiliki ingatan spontan kehidupan lampau.
Masing-masing anak memberikan informasi-informasi yang spesifik pada orang tua biologis mereka, seperti nama keluarga dan desa asal di kehidupan lampau, sehingga orang tua biologis mereka mampu mempertemukan kembali sang anak dengan keluarga di kehidupan lampaunya. Ketika bertemu kembali, sang anak dapat mengidentifikasi setiap anggota keluarga di kehidupan lampau dan mereka mengetahui rahasia yang tidak ada di luar keluarga tersebut mengetahuinya. Pengetahuan anak-anak ini, Suzanne Ghanem dan Daniel Jurdi, sangat mengesankan, hingga keluarga di kehidupan lampau mereka menerima mereka sebagai reinkarnasi dari almarhum anggota keluarga mereka.
Dr Stevenson mulai mempelajari Ghanem dan Jurdi lebih dari 25 tahun yang lalu, ketika mereka masih anak-anak. Dalam kehidupan masa lalu mereka, Suzanne Ghanem adalah Hanan Monsour dan Daniel Jurdi adalah Rashid Khaddege. Pada tahun 1998, Stevenson mengunjungi kembali Ghanem dan Jurdi, yang saat itu telah dewasa. Temuan dramatisnya adalah bahwa Ghanem dan Jurdi, ketika dewasa, memiliki penampilan fisik yang sama, fitur wajah yang sama, seperti wajah dewasa mereka dalam kehidupan sebelumnya.
Pernyataan bahwa orang-orang bereinkarnasi dengan cepat, hampir terus-menerus, didukung oleh fakta bahwa Suzanne Ghanem lahir hanya 10 hari setelah Hanan Monsour meninggal. Daniel Jurdi lahir kira-kira setahun setelah Rashid Khaddege meninggal. Kasus Hanan Monsour/Suzanne Ghanem dan Rashid Khaddege/Daniel Jurdi yang ditampilkan secara lebih rinci dalam buku Return of the Revolusioner: Kasus-kasus Reinkarnasi dan Soul Group Reunited, serta buku Tom Shroder, Old Soul.
Pengamatan bahwa orang memiliki fitur wajah yang sama dari satu kehidupan ke kehidupan lain telah dikuatkan dalam banyak kasus independen penelitian reinkarnasi lain, seperti kasus Kapten Polisi Robert Snow , Komandan pemadam kebakaran Jeff Keene, William Barnes dan kasus Barbro Karlen/Anne Frank .
Bagaimana kita memvalidasi kesesuaian kehidupan lampau seseorang ? Dalam memvalidasi kasus kehidupan masa lalu, kriteria yang harus diikuti adalah:
- Fitur wajah harus konsisten dari kehidupan ke kehidupan
- Ciri-ciri kepribadian serupa. Seringkali interes dan bakat yang konsisten dari kehidupan ke kehidupan.
- Memiliki gaya penulisan linguistik yang konsisten, seperti yang ditunjukkan dalam kasus Jeff Keene, di mana analisis linguistik formal menunjukkan bahwa struktur pada tulisan keduanya adalah konsisten
- Orang-orang bereinkarnasi dalam kelompok karma, sehingga teman dan keluarga yang pernah hadir dalam kehidupan sebelumnya biasanya ditemukan di lingkungan dari orang tersebut.
Cara lain untuk mevalidasi yang saya telah gunakan adalah mengkonfirmasikan kasus melalui Kevin Ryerson, media trans yang telah ditampilkan dalam tiga buku Shirley MacLaine, yang telah menunjukkan kemampuannya untuk menunjukkan kehidupan lampau secara akurat.
Kasus Marilyn Monroe/Sherrie Lea Laird, telah memenuhi semua kriteria yang tercantum di atas dan karena itu, saya juga mendukungnya sebagai kasus reinkarnasi yang valid. Untuk bisa memahami secara lebih mendalam dari kisah Sherrie Lea Laird, silakan membaca buku indah karya Dr Finkelstein, Marilyn Monroe Return: Healing of the Soul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar